Jumat, 02 Oktober 2009

Air mata ku.. tuk bumi minang… (sebuah puisi untuk Ibunda Yolanda)



“Mungkin ini dah jalan… sudah diatur oleh tuhan… diatur oleh tuhan ini jalan terbaik untuk dia…”

Tangis seorang ibu ketika diwawancara salah satu tv swasta, putri beliau terjebak dalam reruntuhan bersama siswa-siswa lain yang hari terjadinya gempa, mereka sedang mengikuti bimbingan belajar di salah satu tempat Les di Kota Padang itu.

Perasaan galau, dimana hati tak menentu apakah ada secercah harapan atau memang tidak ada sama sekali kalau putri mereka masih bernafas… hanya bisa menunggu dan meratap melihat tim evakuasi satu persatu mengangkat puing-puing gedung.

tapi, ketegaran seorang ibu itu aku salut… semoga Allah memberi ketabahan dan perlindungan bagi beliau.

Kepada Ibunda Lila Yolanda (Emilda), ku persembahkan sebuah rintihan hati :


Putri Bundo

Untuk Lila Yolanda, korban gempa bumi 30 September 2009

Putriku sayang… bundo cinta…

tertatih tatih minta izin padaku di sore itu..
kulihat damai senyum mu..
senyum yang tak akan kulihat lagi

Putriku sayang… bundo manja…

berjalan ke dalam gedung tembok baja
bangunan tegap gagah perkasa
tempat putriku meraih cita

Putriku sayang… bundo banggakan…

gedung tembok baja nan gagah perkasa…
yang dulu aku hormati, bak ruangan penuh cita
kini aku benci sejadi-jadinya

Putriku sayang… bundo kasihi

di Sore yang kelabu itu…
tembok yang selama ini aku percaya…
merenggut cintaku dalam nestapa

Putriku sayang… bundo berdoa

bako bundo… kini lah pai…
tinggakan bundo… saurang diri…
Ka Allah bundo berserah diri…
damailah upik… dakek ilahi robb
i…”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan isi...